MENGATASI BLOOMING ALGAE PADA KOLAM/TAMBAK
Cyanophyta - atau disebut juga dengan Cyanobacteriaadalah phylum bacteria yang mendapatkan energi melalui proses fotosintesis. Cyanophyta ini juga dihubungkan dengan istilah alga hijau biru atau blue green algae (BGA), meskipun sebenarnya mereka tidak mempunyai inti
sel (nucleus), sehingga masuk kedalam golongan procaryote,
bukan alga.
Selanjutnya Cyanophyta ini
lebih dikenal dengan Cyanobacteriadan diklasifikasikan sebagai
bakteri, dengan ciri - ciri mempunyai material genetic yang tidak terorganisir
dalam ikatan membrannucleus. Akan tetapi Cyanobacteria mempunyai
perbedaan mendasar dari bakteri yaitu pada umumnya mempunyai klorofil dan
memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber energinya.
Mengapa pada awalnya
disebut sebagai BGA, karenaCyanophyta yang pertama teridentifikasi
mempunyai warna hijau kebiruan (blueish green). Meskipun selanjutnya
diketahui tidak semua berwarna demikian, ada yang berwarna hijau tua atau ungu.
Pengaruhnya pada
Kualitas Air
Sebagaimana alga
lainnya, Cyanophyta dalam proses fotosintesisnya menghasilkan
oksigen terlarut dalam air yang akan dimanfaatkan oleh organisme dalam perairan
tersebut. Cyanophyta juga mengahasilkan heterocyst yang
mengandung enzim nitrogenase, yang merupakan unsur utama dalam pengikatan
nitrogen (nitrogen fixation). Adapunheterocyst ini
memungkinkan Cyanophyta mengikat nitrogen yang kemudian
mengubahnya menjadi ammonia (NH3),nitrit (NO2-)
atau nitrat (NO3-) yang dapat diserap
oleh tumbuhan dan diubah menjadi protein dan asam nukleat.
Keadaan yang tidak
diinginkan dalam pertumbuhan algae maupun Cyanophyta ini
adalah terjadinya pertumbuhan populasi yang terlalu cepat (blooming). Blooming
Cyanophyta biasanya mengapung di permukaan air (bersifat planktonik)
dengan sel berbentuk filament yang memenuhi permukaan air. Apabila kemudian
terjadi kematian massal (die off) dari populasi tersebut, maka akan
terjadi penurunan oksigen terlarut (Dissolved oxygen) secara mendadak di
perairan.
Cyanophyta juga dapat
mengeluarkan zat beracun yang membahayakan manusia maupun hewan , termasuk
udang. Zat beracun ini dapat menimbulkan pengaruh yang serius, bahkan
menimbulkan kematian apabila terkonsumsi. Zat beracun ini disebut cyanotoxin.
Terdapat lebih dari 70 macam cyanotoxinyang dikelompokkan menjadi
beberapa type berdasarkan target serangan racunnya.
Pencegahan dan
Penanggulangan
Melihat dampak
negative yang mungkin ditimbulkan bila terjadi blooming Cyanophyta,
maka yang paling penting sebenarnya adalah bagaimana melakukan tindakan
pencegahan sebagai berikut :
- 1. Tidak berlebihan menggunakan pupuk
- 2. Tidak berlebihan dalam pemberian pakan, yang dapat
meningkatkan jumlah sampah dalam tambak
- 3. Operasional kincir yang maksimal, dengan demikian tidak akan
terjadi stratifikasi suhu air dan kondisi air terus bergerak. Cyanophyta lebih
subur tumbuh pada air yang bersuhu hangat dan tenang.
Namun apabila sudah
terjadi blooming, maka yang bisa kita lakukan adalah :
- 4. Mengidentifikasi jenis Cyanophyta yang
tumbuh. Apabila berupa filament dan dalam jumlah yang sedikit, maka bisa
dilakukan pembuangan secara mekanis dengan serok atau sipon. Hal ini harus
dilakukan dengan cepat guna mencegah terjadinya kematian massal yang akan
menurunkan oksigen terlarut.
- Apabila blooming sudah sangat banyak, maka perlu digunakan
bahan – bahan kimia yang direkomendasikan, misalnya :
1. 1. Cupri sulfat (hanya boleh dilakukan pada saat persiapan
air) yang dapat membunuh Cyanophyta.
2. 2. Kapur Ca(OH)2 dan CaO sebagai koagulan yang mampu
menggumpalkan dan mengendapkan material, termasuk Cyanophyta.
3. 3. Melakukan sipon setelah perlakuan bahan – bahan di atas,
sehingga Cyanophyta yang mati tidak menambah sampah di dasar kolam / tambak, yang bisa mengurangi oksigen terlarut di perairan kolam / tambak.